Sebentar lagi Aku akan naik ke kelas tiga SMA. Namaku Nayla. Banyak yang bilang Aku anak yang cantik plus imut. Itu kata teman-teman. Tapi jika Aku lihat di cermin, perkataan mereka benar juga, Hehe. Selama dua tahun, Aku menjomblo dan tidak punya kekasih. Kata temanku, apa lagi yang Aku tunggu ? Aku hanya bilang, bukan cinta yang mencariku, tetapi Aku yang mencari cintaku.
Cowok-cowok di sekolahku baik semua. Kecuali satu orang yang bernama Nandi. Dia itu playboy cap kapak. Banyak cewek yang tergoda lalu dicampakkan begitu saja. Termasuk sahabatku, Nengsi. Dia berganti dan ganti pasangan. Tidak cukup seminggu, Nandi punya kecengan baru lagi. Memang sih, dia sangat gagah dan tajir, tetapi hal itu tidak membuatku tertarik padanya.
Kenaikan kelas pun tiba. Seperti biasa, siswa yang prestasinya menurun, harus pindah kelas. Artinya, tiap tahun di adakan rolling untuk kelas masing-masing siswa. Aku bersyukur, Nengsi masih satu kelas denganku. Aku dan dia adalah sahabat yang saling membantu. Terutama saat sedang ujian. Jika dia bertanya soal yang tidak diketahuinya, Aku akan memberinya jawaban. Ini bukan nyontek, melainkan solidaritas antar teman. Hehe.
Kelasku termasuk perkumpulan orang-orang cerdas. Buktinya Aku selalu bertahan. Rangking ku juga tetap yang pertama. Yang berganti hanya teman-teman yang tidak mampu untuk bersaing. Di antara teman-teman baruku, Nandi juga termasuk orangnya. Ternyata dia juga mendapat rangking satu dan akhirnya berpindah ke kelas elite denganku.
Saat itu, timbul niat dalam diriku untuk membalaskan sakit hati teman-temanku karenanya. Tapi itu akan merusak prinsipku sendiri. Dia bukan tipe cintaku. Melainkan orang yang harus kusingkirkan dari muka bumi ini. Niat yang baru saja akan Aku jalani, dia malah mendatangiku saat jam istrahat. Sambil membawa sebuah minuman dingin, dia menawariku.
"Mau ?"
"Hmm, yah.., makasih..,"
"Sendiri aja ?"
"Hmm.., teman-teman lagi makan di kantin...,"
"Kenapa, tidak ikut ?"
"Malas aja..,"
"Makan kok malas..,"
"(Hmm, mulai deh godaannya) Eh.., yah, belum lapar..,"
"Namamu, Nayla kan ? Nama yang sangat indah.., seindah orangnya..,"
"(Gombal !!) Hmm, tau dari mana namaku ?"
"Yakh, Cewek yang selama kelas satu dan dua meraih rangking satu hanya kamu kan di kelas ini ?"
"Hmm.., namamu Nandi kan ?"
"Yakh.., kok tau..?"
"Yah, kamu juga terkenal..,"
"Terkenal ? Terkenal karena apa ?"
"(Playboy !!) Terkenal karena kegagahannya.., hehe..,"
"Waduhh.., jadi besar kepala nih.., seperti Merica.., hehehehe..,"
"(Ihh, bego ! Merica kan kecil ?) Hmm..,"
"Kamu orangnya asyik yah.., Mulai saat ini, kita teman sekelas..,"
"Hmm.., iyah..,"
Aku benar-benar deg-degan. Dia sedikit menggoyah hatiku. Prinsipku sedikit berubah. Ternyata Nandi itu memiliki Aura yang sangat kuat. Ucapan dari mulutnya berhasil manghipnotisku. Apa yang kupikirkan ? Aku harus teguh dengan pendirianku. Dia tidak boleh sampai berhasil menggodaku. Apalagi sampai Aku jadi kekasihnya.
Semakin lama, Aku jadi terhanyut. Dia yang tiap hari bertemu denganku di kelas dan sering bercanda denganku, menjadikan Aku sepenuhnya tertarik. Ampun ! Ampun ! Aku tidak bisa nolak dia. Dia sangat pintar mencuri hatiku. Apa yang harus kulakukan ? Terlebih lagi saat pulang sekolah dia ingin membicarakan sesuatu denganku.
"Nayla.., Aku ingin mengatakan sesuatu untukmu..?"
"A.., apa..? Apa itu ?"
"Mmh, tapi kamu jangan marah yah ?"
"Hmm ? Marah kenapa ?"
"Aku..,"
"?"
"Aku..,"
"??"
"Aku..,"
"Aku apa ???"
"Aku jatuh cinta padamu ?"
"(Ya Tuhan !) A...?"
"Maukah..,"
"?"
"Maukah..,"
"Mau apa ??"
"Kamu menjadi kekasihku ?"
"A..?"
"Nayla ?"
"Tapi..,"
"Aku tahu.., Aku dikenal dengan lelaki playboy, tapi kali ini, Aku janji, kamu yang terakhir.., Aku tidak akan menyia-nyiakan dirimu.., Aku baru menemukan sesuatu yang berbeda darimu.., tidak seperti mereka yang dulu..,"
"Mereka yang dulu ?"
"Mereka yang tersakiti.., mereka memiliki sifat yang berbeda-beda..,"
"Sifat bagaimana ?"
"Yah, ada yang crewet.., ada yang ingin ke sana - sini.., ada yang matre.., dan aneh-aneh keinginan mereka..,"
"Nengsi ? Sifatnya bagaimana ?"
"Kamu tahu tentang Nengsi..? Dia.., tidak mau Aku bergaul dengan wanita apapun.., dia ingin selalu ditemani ke mana pun dia pergi.., karena itu Aku meninggalkannya..,"
"Lalu ? Sifatku menurutmu bagaimana ?"
"Kamu tidak terlalu banyak minta.., kamu sederhana.., karena itu Aku menginginkanmu.."
"..."
"Nayla ?"
"Beri Aku waktu.., Aku janji akan memberikan jawabanku..,"
"Baiklah.., Aku akan menunggu.., meskipun Aku harus mati karena menunggu..,"
"Ihh.., jangan bicara seperti itu..,"
"Hehehe..,"

Pulang sekolah setelah seminggu Nandi menyatakan cintanya, kami janjian bertemu. Tetapi tidak kusangka, Nengsi datang begitu saja. Nandi yang sedang kutunggu, belum juga datang. Aku juga tidak tahu darimana Nengsi mengetahui tempat kami akan ketemuan.
"Nayla"
"Nengsi ?"
"Sudah kuduga kalian akan ketemuan di sini..,"
"Itu..?"
"Nayla, kamu sahabatku"
"A ?"
"Aku tidak mau kamu termakan godaan dari Nandi. Aku harus melindungimu..,"
"Melindungi dari apa ?"
"Nandi pasti menyatakan cinta padamu.., Aku ingin agar kamu tidak menerimanya.., dia akan menyakiti hatimu seperti dia menyakiti hatiku..,"
"Tapi..,"
"Maafkan Aku Nayla, Mungkin saat ini kita terakhir bertemu..,"
"Apa maksudmu ?"
Tidak lama kemudian Polisi datang ke arah kami. Aku bertanya-tanya ada apa ini ? Polisi hanya bertanya siapa di antara kami yang bernama Nengsi lalu kemudian menangkap Nengsi dan memborgol tangannya. Aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi.
"Tunggu dulu, Pak ! Salah temanku apa ?"
"Teman anda ini telah melakukan kejahatan..,"
"Kejahatan apa, Pak ?"
"Saudari Nengsi ini menyewa orang untuk merusak Rem mobil korban. Akibatnya, seseorang mengalami kecelakaan."
"Seseorang ?"
"Nandi, dia Nandi, Nayla.., Aku yang menyewa orang untuk merusak Rem mobilnya.., Aku tidak ingin dia menyakiti hatimu..,"
"Apa !? Tapi, Nengsi !?"
"Maafkan Aku, Nayla..,"
"Nandi bagaimana ?"
"Maaf, anda ini ?"
"Saya kekasihnya, Pak !!"
"Apa ? Nayla ? Kamu ?"
"Saudara Nandi sedang kritis di rumah sakit."
"Hughhf.., hufff.., T_T"
Aku segera berlari ke rumah sakit. Aku tinggalkan mereka begitu saja. Nengsi hanya bisa menangis atas perbuatannya. Aku tidak tahu mengapa ini bisa terjadi di antara kami ? Nandi hanya ingin berubah karenaku. Sampai di sana Aku segera mencari ruangan Nandi di rawat. Aku akan segera memberikan jawaban yang selama ini dia tunggu.
Air mata segera mengucur dari mataku. Keluarganya sudah ada di sampingnya. Dia terbujur kaku tidak bernafas. Nafasku seakan ikut berhenti. Aku tidak kuasa untuk melihat ini. Aku hanya bisa menyesali apa yang telah terjadi. Seharusnya Aku memberikan jawabanku ketika dia masih ada di dekatku. Aku hanya bisa menyesali semua ini seumur hidupku.
THE END
ORIGINAL CONCEPT BY EKO ADRIANTO