Derby Manchester
Hari ini Aku dan kedua temanku berada di kota London, Inggris. Kami akan menyaksikan pertandingan sepakbola antara Manchester City manghadapi Manchester United besok. Kami bertiga akan berangkat ke kota Manchester untuk menyaksikan pertandingan yang sangat bergengsi itu. Aku mendukung Manchester City atau The Citizen sedangkan kedua temanku yang juga kakak beradik itu, mendukung Manchester United.
Pertandingan kali ini begitu penting untuk The Citizen. Pasalnya, kemenangan Klub kesayanganku itu di Etihad Stadium, akan mengantarkan mereka ke puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris. Selisih poin dengan rival sekotanya Manchester United, hanya berbeda 3 poin. Jika The Citizen menang, maka The Citizen berhak berada di puncak klasemen.
Kami datang jauh-jauh dari Indonesia hanya untuk menyaksikan pertandingan Big Match itu. Dengan bermodal besar, kami berangkat dari 3 hari yang lalu. Hari ini kami akan berangkat ke kota Manchester dan berangkat dari kota London ini. Andi temanku adalah penggila Manchester United. Begitupun juga adiknya Waser. Hanya saya yang mendukung Manchester City.
"Haha.., Manchester City akan kalah kali, ini..,"
"Ohh, yah ? Kali ini di kandangnya The Citizen. Jangan di anggap remeh lah..,"
"Kalau Manchester City menang, saya akan makan bakso pake hidung.., hahaha..,"
"Jangan bertaruh yang tidak-tidak, Ndi..."
"Kalau kau, Ser ? Kau mendukung kakakmu ini kan ?"
"Iya kak.., saya akan bantu makan baksonya.., tapi pake mulut saja.., hehehe..,"
"Kalian harus tahu.., The Citizen tidak pernah kalah di kandangnya.., itu menjadi modal tersendiri untuk memenangkan laga kali ini..,"
"Haha.., bola itu bundar, Nto.., Mental pemain Manchester adalah mental juara.., Tim kesayanganmu tidak ada harapan..,"
"Yah.., nanti di lihat..,"
"Sebentar lagi kita sampai di kota Manchester.., Ser, siapkan barang-barang kita..,"
"Oke oke..,"
Akhirnya kita sampai di kota Manchester. Kota yang cukup indah. Liburan kami kali ini, tidak sia-sia. Tidak hanya untuk melihat laga sepakola antara Klub sekota, kami juga bisa menikmati pemandangan kota Manchester. Kota Manchester adalah kota terbesar kedua setelah kota London. Meskipun kedua temanku Andi dan Waser orangnya rada Katro, tapi mereka cukup menikmati.
Dengan menaiki sebuah Taksi, kami menuju Etihad Stadium tempat laga berlangsung. Suporter kedua Klub bersiap memasuki Stadion untuk menyaksikan Derby Manchester terpanas tahun ini. Tiketnya kami sudah beli 3 hari yang lalu. 10 Stasiun Televisi Inggris masuk untuk meliput pertandingan kali ini. Menurut salah satu media inggris, pertandingan Derby Manchester kali ini akan disaksikan lebih dari 400 juta penonton dari seluruh dunia. Terbanyak setelah EL CLASICO.
Ketika berada di kota London, Aku menyempatkan membeli kaos asli Manchester city. Sedangkan Andi dan Waser, mereka hanya mengenakan baju biasa. Kami bertiga duduk berdampingan tepat di kubu suporter Manchester City. Stadion yang benar-benar sesak. Lebih dari 47 ribu penonton memenuhi stadion tersebut. Suporter The Citizen mengenakan kaos biru muda, sama dengan yang ku kenakan sekarang, dan suporter Manchester United mengenakan kaos merah.
Kedua pelatih dari keseblasan, berharap tim asuhan mereka dapat memenangkan laga kali ini. Roberto Mancini yang merupakan pelatih The Citizen, tampak dengan ekspresi tenang karena timnya akan bermain di depan kubu suporternya. Sedangkan Sir Alex Ferguson, pelatih dari Manchester United, mencoba untuk membangkitkan semangat pemainnya yang dalam keadaan tertekan. Pertandingan akan segera berlangsung.
Kick Off babak pertama berbunyi. The Citizen mengambil insiatif untuk menyerang. Kemenangan sangat mereka butuhkan dalam laga kali ini. Pemain andalanku, KUN AGUERO hanya menjadi Striker tunggal. Aku sangat tegang menyaksikan pertandingan tersebut. Kedua tim saling berganti menyerang. Andi dan Waser tidak bisa duduk di bangkunya karena ketegangan menonton pertandingan itu. Benar-benar menegangkan gitu loh.
Ketika Striker Manchester United ROONEY, menggiring bola, seluruh suporter The Citizen berteriak 'Huuuuuuuuu'. Aku juga ikut-ikutan berteriak 'Huuuuuuuu'. Asyik banget gitu loh. Tapi ketika Striker The Citizen KUN AGUERO menggiring bola, seluruh Suporter berteiak semangat. Aku juga berteriak semangat. Namun, Andi dan Waser berteriak 'Huuuuuuuuu'. Suporter di sekitarku langsung menoleh ke arah Andi dan Waser.
Andi dan Waser langsung terdiam. Hehe, sudah tahu duduk di kubu The Citizen, malah berteriak 'Huuuuuuu' saat Striker KUN AGUERO menggiring bola. Muka orang-orang Inggris menakutkan juga, yah ? Untungnya Aku pake baju The Citizen, jadi Aku aman dari semua itu. Untuk menghilangkan rasa tegangku, ku teguk minuman Coca-Cola di tanganku. Waktu kini memasuki Injury Time babak pertama.
Sebuah tendangan CORNER yang di lepaskan dari DAVID SILVA, dimanfaatkan dengan baik oleh Bek The Citizen, VINCENT COMPANY. Dan, GOOOOOOOOOOOL !!!!!!!! Aku melompat kegirangan. Seluruh Suporter The Citizen bersorak gembira. Andi hanya bisa memegang kepalanya. Waser ? Dia menutup wajahnya.
Tanpa kusadari, botol minuman yang kupegang telah tiada di tanganku. Ke mana kah perginya ? Ternyata terlempar ke arah suporter saat Aku melompat kegirangan. Tidak tahu siapa yang kena. Semoga saja bukan kepalanya. Why ? Karena botol yang ku pegang tadi adalah terbuat dari kaca. Kucoba menyembunyikan ekspresi rasa bersalahku. Pura-pura saja Aku seperti tidak terjadi apa-apa.
Babak pertama selesai dengan kedudukan Satu kosong(1-0). Kami bisa rehat dengan minum atau makan Popcorn. Untuk saat itu, rasa tegangku agak mereda. Andi masih percaya Timnya akan membalas di babak kedua. Setelah menunggu 15 menit, kedua tim kembali memasuki lapangan.Kulihat dari layar besar di Stadium itu seorang pemain sepakbola legendaris DIEGO MARADONA. Dia datang untuk melihat pemain se negaranya, KUN AGUERO.
Babak kedua, Manchester United tampil lebih agresif. Tertinggal satu gol, membuat mereka terus menekan The Citizen. Namun, mental The Citizen tidak kalah dengan Manchester United. Serangan balik juga dilakukan. Pertandingan kali ini adalah harga mati jika masih ingin mendapatkan peluang unuk menjadi juara Liga Inggris tahun ini.
Keadaan di lapangan semakin panas. Kartu kuning terus keluar dari kantong wasit. Pelanggaran-pelanggaran terus terjadi. Bukan hanya di lapangan, di pinggir lapangan kedua sang pelatih saling tegang. Segera saja panitia memisahkan mereka. Haha, benar-benar menarik. Waktu mendekati akhir. Skor tetap satu kosong. Serangan Manchester United semakin kuat. Tetapi pertahanan The Citizen masih bisa meredamnya. Aku hanya bisa menggigit bibirku untuk menahan ketegangan di menit-menit terakhir.
C'mon ! C'mon ! Andi berteriak saat ROONEY menggiring bola. Hal itu menarik perhatian Suporter The Citizen. Bisa-bisa Andi jadi bulan-bulanan kalau begini. Segera saja Aku menarik tangannya untuk tidak membuat perhatian. Sebagai salah satu Fans Manchester United, dia harus lebih tenang. Apalagi saat ini dia duduk di komunitas Fans Manchester City atau The Citizen.
Dan, Priiiiiiiiiiit ! Peluit panjang ditiupkan wasit. Langsung saja Aku melompat kegirangan. Semua Suporter The Citizen senang dan bersyukur timnya bisa menang. Ini menambah rekor The Citizen yang tak pernah kalah di kandangnya selama musim ini. Masih ada peluang untuk meraih gelar juara ketiga sejak 1967 dan 1968. Kedatanganku jauh-jauh dari Indonesia ke kota Manchester ini tidaklah sia-sia. Aku bisa kembali ke Indonesia dengan bahagia.
Andi dan Waser harus menerima dengan lapang dada. Ini hanyalah sebuah pertandingan. Kalah dan menang itu sudah biasa. Di negara-negara Eropa, seperti Inggris ini, menonton Sepakbola adalah sebuah Rekreasi. Tua, muda, anak-anak, wanita dan antara laki-laki dan wanita, sangat menikmati pertandingan sepakbola di negara ini. Tadi Aku sempat melihat nenek-nenek masih bisa melompat kegirangan.
"Hem.., hemm..,"
"Napa lo, Nto ?"
"Hemmmmmmm..,"
"Huh.., yah, yah, Tim kesayanganmu menang..,"
"Bukan itu, Ndi..,"
"Trus..? Apa ?"
"Makan Bakso, yukk..,"
"Waduhh..,"
"Jadi ? Taruhan tadi jadi yah ?"
"Yo'i, Ser.., Kakakmu tadi bilang..,"
"Hahahaha.., di kota ini tidak ada penjual Bakso.., mana ada penjual bakso di Inggris..,"
"Yahh,,, sudahlah.., di Indonesia saja nanti..,"
"Kan Saya taruhannya di sini,,, hehehe.., harus di sini juga, dong..,"
"Untung Aku tadi bilang makan bakso pake mulut..,"
"Kakakmu memang nekat,,, emangnya bisa dia makan Bakso dengan hidung..?"
"Hahahahahaha"
"Hahahahahaha"
Akhirnya kita harus pulang. Untuk saat ini sudah cukup. Aku dan kedua sahabatku akan kembali ke salah satu Hotel tempat kami menginap di kota Manchester. Besok lusa kami akan kembali pulang ke Indonesia. Benar-benar hari yang membahagiakan bagiku. Karena Manchester City lah Aku jadi suka menonton sepakbola. Awal-awalnya Aku tidak suka. Tetapi saat ini aku tidak bisa tenang jika tidak menonton tim kesayanganku itu meskipun melalui Televisi. Baru saja kami akan menaiki Taksi, seorang penjual bakso melintas. Hehe, Andi, kau siap ?
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar